BBSIS.ORG – Gunung Merapi, yang terletak di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta, telah kembali mengalami erupsi yang mengeluarkan lava pijar. Kejadian tersebut terekam dalam sebuah video yang segera menjadi viral di berbagai media sosial.
Pada hari Minggu, tanggal 25 Juni pukul 22.19 WIB, video erupsi Gunung Merapi yang menampilkan lava pijar yang mengalir direkam oleh seorang pengguna media sosial. Video tersebut kemudian diunggah melalui akun Twitter @merapi_uncover pada malam hari tanggal 26 Juni 2023.
Dalam situasi yang sedemikian tegang ini, masyarakat pun bertanya-tanya mengenai kondisi Gunung Merapi saat ini. Agus Budi Santoso, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), mengonfirmasi kebenaran kejadian tersebut. Ia menyatakan bahwa pada malam Minggu tanggal 25 Juni 2023, memang terjadi guguran lava pijar seperti yang terlihat dalam video tersebut.
“Informasi yang diperoleh dari data pemantauan BPPTKG menunjukkan adanya guguran lava pijar pada malam hari tadi, antara pukul 22.17-22.25 WIB,” ujar Agus saat dihubungi oleh Kompas.com pada hari Senin, tanggal 26 Juni 2023.
Agus melanjutkan dengan menjelaskan bahwa lava pijar tersebut mengalir dengan jarak sekitar 2 kilometer ke arah Barat Daya. Namun, hingga saat ini belum ada perubahan dalam hal imbauan atau pengungsian.
Di sisi lain, akun Instagram BPPTKG menjelaskan bahwa hingga tanggal 22 Juni 2023, aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi. Aktivitas tersebut berupa erupsi efusif dan status aktivitas Gunung Merapi saat ini telah ditetapkan dalam tingkat “SIAGA”.
Dalam kondisi ini, potensi bahaya yang dihadapi adalah guguran lava dan awan panas di sektor selatan-barat daya, termasuk di Sungai Boyong dengan jarak maksimal 5 kilometer, Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng dengan jarak maksimal 7 kilometer. Di sektor tenggara, potensi bahaya meliputi Sungai Woro dengan jarak maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol dengan jarak 5 kilometer.
Selain itu, jika terjadi letusan eksplosif, material vulkanik dapat terlempar hingga radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi. Oleh karena itu, masyarakat sekitar dan pihak berwenang perlu tetap waspada dan memperhatikan perkembangan situasi serta arahan yang diberikan oleh BPPTKG untuk menjaga keselamatan dan kesejahteraan mereka.