Kasus Inses Ibu dan Anak di Bukittinggi, Sang Wali Kota Dilaporkan ke Polisi oleh Warga

Berita157 Dilihat

BBSIS.ORG – Erman Safar, Wali Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, telah dilaporkan ke polisi setelah mengungkapkan kasus inses yang terjadi antara seorang ibu dan anak di wilayahnya. Laporan terhadap Erman diajukan oleh beberapa warga Bukittinggi dengan tuduhan menyebarkan hoaks. Mereka melaporkan Erman ke Polresta Bukittinggi dengan tuduhan menyebarkan berita bohong dan mencemarkan nama baik.

“Kami telah menerima dua aduan dari masyarakat hari ini. Pertama, kami menerima laporan dari saudari EY melalui kuasa hukumnya terkait pencemaran nama baik terkait dengan pemberitaan yang telah menjadi viral sebelumnya. Aduan kedua berasal dari ninik mamak Kurai V Jorong yang terkait dengan penyebaran berita bohong,” ungkap Kasat Reskrim Polresta Bukittinggi, AKP Fetrizal kepada awak media pada Senin (26/6).

Fetrizal tidak memberikan rincian mengenai sosok EY. Namun, diduga kuat bahwa EY adalah ibu atau perempuan yang diklaim Erman terlibat dalam hubungan inses dengan anak kandungnya. Sedangkan ninik mamak yang melaporkan Erman Safar adalah seorang warga setempat yang menerima kabar tersebut.

“Yang dilaporkan adalah Wali Kota Bukittinggi terkait dengan informasi bohong dan dugaan perbuatan inses antara seorang ibu dan anak kandungnya yang terjadi di Kota Bukittinggi,” tambahnya.

Fetrizal menyebutkan bahwa pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Polda Sumbar untuk menangani kasus ini, mengingat yang dilaporkan adalah seorang kepala daerah.

“Informasi yang diungkapkan oleh Wali Kota Erman Safar sangat menyakitkan bagi kami, masyarakat Kurai V, dan masyarakat Minangkabau secara luas,” ungkap salah satu warga dari Kurai V Jorong, Taufik Datuak Laweh.

“Sejak informasi ini menyebar ke publik, kami merasa gelisah. Kami telah mencoba menghubungi Wali Kota, tetapi tidak mendapatkan respons,” tambahnya.

Sebelum melaporkan kasus ini ke polisi, puluhan ninik mamak dari Kurai V Jorong berkumpul di Lapangan Kantin, Bukittinggi. Mereka kemudian melakukan long march menuju Polresta Bukittinggi.

Dalam konteks laporan tersebut, Erman juga mengunggah tentang cobaan yang dihadapinya.

“Saat saya berusaha keras menerapkan amar ma’ruf nahi munkar, terdapat perbedaan pandangan dan ketidaksetujuan dari pihak lain, itu adalah ujian bagi saya,” ujar Erman dalam akun Instagram pribadinya, @ermansafar, pada Selasa (27/6).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *