Pemakaman Fajri, Pria Obesitas dengan Bobot 300 Kg: Forklift dan Katrol Digunakan oleh Petugas

Berita92 Dilihat

BBSIS.ORG – Pada suatu hari yang mengguncangkan, kita menyaksikan pemakaman Fajri, seorang pria yang menderita obesitas dengan bobot mencapai 300 kilogram, yang telah berpulang ke alam baka.

Upacara pemakaman ini dilangsungkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Menteng Pulo, yang terletak di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, pada hari Kamis, tanggal 22 Juni 2023.

Pukul 14.10 WIB, jenazah Fajri tiba di area TPU Menteng Pulo, setelah menempuh perjalanan yang tak mudah.

Untuk mengangkut jenazah, diperlukan bantuan forklift manual yang harus melalui perjalanan sekitar 600 meter.

Penggunaan forklift ini menjadi suatu keharusan, mengingat ambulans tidak mampu masuk hingga ke area liang lahat.

Dalam prosesi tersebut, tim terdiri dari belasan petugas dari Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) bekerja bersama-sama dengan gigih, menghadapi berbagai kendala.

Mereka terkadang terhambat oleh permukaan jalan yang tak rata, namun semangat dan kebersamaan mereka tidak tergoyahkan.

Setelah melalui perjalanan yang melelahkan, forklift akhirnya sampai di sisi liang lahat yang telah disiapkan dengan ukuran 2×4 meter untuk almarhum Fajri.

Petugas pemadam kebakaran (Damkar) kemudian melakukan pengaitan jenazah menggunakan dua katrol yang sebelumnya telah disiapkan.

Secara perlahan, jenazah Fajri diturunkan ke dalam liang lahat sambil mengalunkan Surah Yasin sebagai pengiringnya.

Pada pukul 15.17 WIB, jenazah Fajri dengan penuh penghormatan diadzani oleh pihak keluarga dan proses penguburan pun dimulai oleh petugas pemakaman.

Perlu diketahui bahwa Fajri adalah seorang pria yang berasal dari Pedurenan, Karang Tengah, Tangerang.

Sebelumnya, ia menjalani perawatan di RSCM mulai tanggal 9 Juni 2023 karena mengalami gangguan organ yang serius.

Namun, setelah melalui perawatan selama 14 hari di RSCM, Fajri menghembuskan napas terakhir pada hari ini, tepatnya pukul 01.25 WIB.

Fajri meninggal karena mengalami syok sepsis, suatu kondisi yang sangat mengancam nyawa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *